Perujukan/pengutipan
Sumber:
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa
Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Unnes Press.
Perujukan dilakukan
dengan menggunakan nama akhir, tahun, dan halaman buku. Jika ada dua pengarang,
perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut.
Jika pengarangnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara
menulis nama akhir dari pengarang pertama tersebut diikuti dengan dkk. untuk orang Indonesia dan et al. untuk orang asing. Jika nama
pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga
yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran/majalah.
- Merujuk Kutipan LangsungKutipan kurang dari empat baris ditulis di antara tanda petik (“...”) sebagai bagian terpadu dalam teks utama, dan disertai nama pengarang, tahun, dan nomor halaman. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Jika ada tanda petik dalam kutipan, digunakan tanda petik tunggal (‘...’).Contoh 1:Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan erat antara faktor sosial ekonomi dan kemajuan belajar”. (Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu)Contoh 2:Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dan kemajuan belajar” (Soebronto 1990:123). (Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman)Contoh 3:Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat karya ilmiahwan di daerah perkotaan” (Soewignyo 1991:101). (Tanda petik di dalam kutipan)Kutipan lebih dari empat baris ditulis tanpa tanda petik pada baris baru, terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada karakter keenam dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru, garis barunya dimulai dengan mengosongkan lima karakter lagi dari tepi garis teks kutipan.Contoh 4:Suyanto (1998:202) menarik kesimpulan sebagai berikut.Alih latihan memungkinkan mahasiswa memanfaatkan apa yang didapatkan dalam PBM untuk memecahkan persoalan nyata dalam kehidupan. Kemampuan transfer telah dimiliki oleh mahasiswa jika mahasiswa itu mampu menerapakan pengetahuan, keterampilan, informasi, dan sebagainya sebagai hasil belajar pada latar yang berbeda (kelas, laboratorium, simulasi, dan sejenisnya) ke latar yang nyata, yaitu kehidupan nyata dalam masyarakat.(Kutipan lebih dari empat baris)Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Jika yang dibuang itu kalimat, diganti dengan empat titik.Contoh 5:“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan 1995:278). (Dalam kutipan ada kata-kata yang dibuang)Contoh 6:“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi anatara lain mata, tangan, atau bagian tubuh lain ... .Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim 1995:315). (Dalam kutipan ada kalimat yang dibuang)
- Merujuk Kutipan Tidak LangsungKutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri tanpa tanda petik dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika yang dirujuk bagian tertentu, nomor halaman disebutkan. Jika buku dirujuk secara keseluruhan atau yang dirujuk terlalu banyak atau meloncat-loncat, nomor halaman boleh tidak dicantumkan.Contoh 7a:Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. (Nama pengarang disebut terpadu dalam teks dengan pencantuman nomor halaman)Contoh 7b:Dalam buku tata bahasa lama, seperti buku Prijohoetomo (1937) belum dikenal istilah transposisi. (Nama pengarang disebut terpadu dalam teks tanpa pencantuman halaman)Contoh 8a:Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990:13). (Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun dan nomor halaman)Contoh 8b:Apabila kita berbicara tentang belajar, sebenarnya kita berbicara tentang bagaimana tingkah laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman (Snelbecker 1974). (Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun tanpa halaman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar