Minggu, 27 Desember 2015

KALIMAT EFEKTIF


KALIMAT EFEKTIF

    1. Dia datang dengan hanya membawa belaskasihannya saja. (tidak efektif)
      Kata dengan dalam kalimat di atas tidak efektif digunakan karena kata dengan bermakna menerangkan bahwa seakan-akan diri dari subjek adalah mempunyai dua diri. Seharusnya: Dia datang hanya membawa belaskasihannya saja.
    2. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi. (tidak efektif)
      Ketidak efektifan yang terjadi pada kalimat tersebut adalah dalam penggunaan kata para, kata para seharusnya digunakan untuk mewakili banyak orang. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang bermakna sama.
      Seharusnya: Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.
    3. Sejak dari kemarin dia hanya diam saja. (tidak efektif)
      Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa.
      Seharusnya: Sejak kemarin dia hanya diam saja.
    4. Soal itu saya kurang jelas. (tidak efektif)
      Kalimat di atas mempunyai sebjek ganda sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif yaitu pada kata soal itu saya yang seharusnya soal itu bagi saya.
      Seharusnya: Soal itu bagi saya kurang jelas.
    5. Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal. (tidak efektif)
      Penggunaan kata kepada menjadikan kalimat di atas menyebabkan kerancuan dalam penafsiran, karena kata di atas tidak memiliki konteks siapa yang diajak berbicara.
      Seharusnya: Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
    6. Sejak dari pagi dia bermenung.
      Tidak efektifnya kalimat di atas karena terjadi kesinoniman dalam satu kalimat yaitu pada kata sejak dan dari, yang seharusnya dilakukan penghematan.
      Seharusnya: Sejak pagi dia bermenung.
    7. Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat. (tidak efektif)
      Kalimat di atas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh kata depan. Karena (kata depan di, dari, dalam, kepada, daripada, sebagai, mengenai, dan menurut tidak boleh mengawali subjek, kecuali seluruh kata depan tersebut berfungsi sebagai keterangan). Oleh karena itu, kata depan harus dihilangkan.
      Seharusnya: Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.
    8. Rumah kami yang terletak di kampung Neglasari RT 01/01. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak efektif karena tidak memiliki predikat yang jelas. Predikat yang jelas adalah predikat kalimat tidak didahului kata yang.
      Seharusnya: Rumah kami terletak di kampung Neglasari RT 01/01.
    9. Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak memiliki kehematan yaitu terjadi pengulangan subjek dalam satu kalimat, yaitu pada kata ia.
      Seharusnya: Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.
    10. Pekerjaan itu saya kurang cocok. (tidak efektif)
      Kalimat di atas mempunyai sebjek ganda sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif yaitu pada kata pekerjaan itu saya yang seharusnya pekerjaan itu bagi saya.
      Seharusnya: Pekerjaan itu bagi saya kurang cocok.
    11. Tidak semua data ditampilkan. Karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau. (tidak efektif)
      Ketidak efektifan kalimat di atas karena pada dasarnya kata penghubung antarkalimat tidak boleh digunakan dalam awal kalimat tunggal.
      Seharusnya: Tidak semua data ditampilkan, karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.
    12. Siswa itu menanyakan tugas di gurunya. (tidak efektif)
      Meskipun kata di dapat digunakan untuk kata depan atau sebagai kata penunjuk tetapi kata di tidak boleh digunakan untuk menunjuk hal-hal tertentu sepeti pada kalimat di atas.
      Seharusnya: Siswa itu menanyakan tugas kepada gurunya.
    13. Harga beras dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
      Yang menjadikan kalimat di atas menjadi tidak efektif karena pada penggunaan prefik ke- yang tidak sesuai dengan konteks yang ada. Seharusnya prefik ke- diganti menjadi prefik di-.
      Seharusnya: Harga beras dibekukan atau dinaikan secara luwes.
    14. Dia hanya membawa badannya saja. (tidak efektif)
      Kata saja dalam kalimat di atas tidak efektif digunakan karena kata saja bermakna menerangkan bahwa seakan-akan badan dari subjek adalah mempunyai dua badan. Seharusnya: Dia hanya membawa badannya.
    15. “Sungguh sangat benar-benar menderita anak itu. (tidak efektif)
      Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena terjadi redudansi pada kata benar-benar. Definisi darikata benar adalah sesuatu yang sesuai sebagaimana adanya. Artinya reduplikasi pada kata benar yang digunakan mengandung makna sangat.
      Seharusnya: Sungguh sangat menderita anak itu.
    16. Ia memakai baju warna merah. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak efektif karena tidak menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata sehingga terjadi pemborosan kata.
      Seharusnya: Ia memakai baju merah.
    17. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena terbentuk dari bentuk kata yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan.
      Seharusnya: Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.
    18. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat. (tidak efektif)
      Kata dari pada pada kalimat di atas jika dihilangkan justru lebih menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak rancu atau lebih mudah untuk dipahami makna yang terkandung di dalamnya.
      Seharusnya: Mereka membicarakan kehendak rakyat.
    19. Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya. (tidak efektif)
      Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata hadirin dan mereka kata dua ini merupakan  satu subjek yang dibicarkan dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya.
      Seharusnya: Hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya.
    20. Pemerintah menaikkan bagi harga BBM sebesar 20%. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak efektif karena menyisipkan kata diantara predikat dan objek sehingga membuat kalimat tersebut menjadi tidak adanya suatu kepaduan.
      Seharusnya: Pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 20%.
    21. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan. (tidak efektif)
      Kalimat ini tidak padu dalam mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
      Seharusnya: Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
    22. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak memiliki kehematan yaitu terjadi pengulangan subjek dalam satu kalimat, yaitu pada subjek hadirin dan mereka.
      Seharusnya: Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.
    23. Suatu saat langit, bumi beserta seluruh isinya pasti akan musnah. (tidak efektif) Kalimat tersebut tidak efektif karena penggunaan kata langit, bumi, beserta seluruh isinya yang seharusnya diganti dengan kata alam semesta. Alam semesta berarti isi dari seluruh yang ada di bumi termasuk langit dan bumi. Seharusnya: Suatu saat alam semesta akan musnah. (efektif)
    24. Beberapa orang-orang melarikan diri. (tidak efektif)
      Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu pada kata orang-orang.
      Seharusnya: Beberapa orang melarikan diri.
    25. Semua orang tau bahwa air laut rasanya asin. (tidak efektif)
      Ketidak efektifan kalimat di atas disebabkan oleh dalam penggunaan kata tau, kata tau merupakan kata yang digunakan untuk makanan, sedangkan kalimat di atas bermasud memberikan suatu informasi yang seharusnya menggunakan kata tahu yang berarti mengerti dengan apa yang dibicarakan. Seharusnya: Semua orang tahu bahwa air laut rasanya asin.




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar